Kecelakaan maut merenggut nyawa satu keluarga di Jl Solo-Sragen km 6, Dukuh Gerdu, Desa Duyungan, Sidoarjo, Sragen, Kamis (10/6) sekitar pukul 10.00 WIB. Berikut laporan wartawan SOLOPOS Tri Rahayu. Jalan hidup keluarga Subur, 38, seorang tukang ojek di Cijantung, Jakarta Timur, berakhir tragis. Diduga bermaksud menghindari gelombang jalan, Subur bersama istrinya, Sarikem, 30, dan anak tercinta yang masih bocah, Anis, 5, tewas terlindas ban tronton dalam sebuah kecelakaan lalu lintas, Kamis kemarin .
Peristiwa nahas itu berawal saat Subur bersama istri dan anaknya berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi AD 6113 UD dari Sidoarjo menuju Solo. Sesampainya di ruas Jl Solo-Sragen Km 6 di kawasan Dukuh Gerdu, Desa Duyungan, Sidoarjo, Sragen, Subur diduga bermaksud menghindari jalan bergelombang. Dia mengarahkan sepeda motornya ke arah tengah jalan dan sempat melewati marka jalan.
Pada saat itu dari arah berlawan melaju tronton bernomor polisi L 8807 UK yang dikemudikan Budiyono, 48, warga Tanjungrono RT 6, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur. Truk itu melaju cukup pelan. Diduga Subur lengah, akibatnya sepeda motor yang dikendarainya bersama istri dan anaknya membentur badan truk sisi samping bagian depan. Subur, istri dan anaknya terjatuh.
Budiyono berupaya membanting setir ke kiri untuk menghindari korban. Namun roda truk itu melindas kepala istri dan anak Subur. Budiyono sempat melarikan truk yang dikemudikannya. Namun aparat Satlantas Polres Sragen berhasil mengejar dan menghentikan truk serta menangkap sopirnya. Sepeda motor yang sebelumnya dikendarai Subur bersama istri dan anaknya melesat dan menabrak sepeda motor Yahama Mio bernomor polisi AD 6117 LN yang dikendarai Ida Harnanik, 28, warga Puro Asri RT 26, Karangmalang yang membongceng Sundari, 22, warga Sidomulyo RT 5/RW XV, Sragen Wetan.
Kedua pengendara Mio terjatuh, namun hanya mengalami luka lecet dan memar pada kaki dan tangan. Sementara Subur tewas dengan leher patah. Mayat Subur sekeluarga kemudian dievakuasi ke RSUD Sragen.Aris, 40, seorang warga sekitar tempat kejadian, mengaku tidak tahu persis peristiwa itu. Dia mengaku hanya mendengar suara jeritan yang kemudian membuat warga sekitar berdatangan.
Aris bersama warga lainnya langsung menuju tempat kejadian yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya untuk menolong korban. Warga setempat segera meminta bantuan aparat Satlantas Polres Sragen dan membantu petugas mengevakuasi korban. Petugas kamar mayat pun tak kuasa untuk memandikan ketiganya. Mereka hanya mengikat tangan Subur, anak dan istrinya dengan potongan kain putih dan membiarkan mayat tetap di kamar mayat lengkap dengan pakaiannya. Dari tubuh korban, petugas Satlantas Polres Sragen menemukan fotokopi KTP dan kartu tanda anggota Mitra Ojek Cijantung, Jakarta Timur. Kapolres Sragen AKBP IB Putra, Kasatlantas AKP Wajiman dan sejumlah personel Satlantas mengatakan merasa iba saat melihat kondisi korban.
“Saat saya bangun dari terjatuh, saya menjerit mengetahui kondisi korban. Kecelakaan itu sungguh mengerikan,” ujar Sundari, saksi kecelakaan maut asal Kampung Sidomulyo RT 5/RW XV, Sragen Wetan.
Sundari dan Ida mengendarai motor dari Masaran ke tempat kerjanya di BPR Insani Sragen. “Saat terjatuh, kondisi motor korban masih menyala mesinnya. Saya kira itu suara motor saya, ternyata bukan,” ujarnya. Sundari menjelaskan kronologi peristiwa yang dialami. “Saya rasa korban tidak mendahului kendaraan lain, karena kondisinya saat itu sepi. Entah mengapa, korban tiba-tiba ke tengah dan tersambar truk itu,” tambahnya.
Kapolres Sragen AKBP IB Putra langsung mengecek ke tempat kejadian dan melihat kondisi korban di RSUD. Kapolres memerintahkan Kasatlantas AKP Wajiman segera memeriksa sopir truk. Aparat berhasil mengamankan tronton dan dua sepeda motor yang telibat dalam peristiwa itu.
0 comments:
Posting Komentar