Bupati Sragen Untung Wiyono kembali mendapat gelar baru sebagai CEO Daerah Terbaik 2010 versi Majalah SWA. SWA melakukan pemilihan Indonesia Best Local Government Leaders. Bupati Untung mendapat score 80,79 berdasarkan nilai evaluation attributes leadership 31,35 dan program & result 49,44. Dengan demikian Untung Wiyono menduduki peringkat CEO terbaik nomor 3, setelah Bupati Gorontalo David Bobihoe dengan score 81,41 dan Bupati Jembrana I Gede Winasa dengan score 81,39.
Dikuti oleh Walikota Yogyakarta Herry Zudianto (score 79,90), Bupati Jepara Hendro Martojo (score 79,56), Walikota Pekanbaru Herman Abdullah (score 79,39), Walikota Solo Joko Widodo (score 79,03), Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko (score 78,48), Walikota Cimahi M. Itoc Tochija (score 78,20) dan Walikota Blitar Djarot Saiful Hidayat (score 77,72). Jajaran CEO Daerah Terbaik 2010 ini dimuat dalam edisi khusus SWA no. 17/XXVI/12-22 Agustus 2010.
Pemilihan ini berangkat dari keinginan untuk mendukung kepala-kepala daerah terbaik dalam menerapkan kepemimpinan yang modern, melakukan terobosan untuk memajukan daerahnya,serta mengeluarkan kebijakan yang probisnis dan proinvestasi. Gubernur, Walikota dan Bupati bertindak layaknya CEO perusahaan dalam mengelola daerahnya. Dengan pengelolaan organisasi yang menjunjung tinggi Good Governance, perusahaan akan mencapai profit, sedangkan pemerintah daerah menghasilkan kebijakan publik yang memuaskan rakyat.
Penilaian CEO daerah terbaik dengan mempertimbangkan hasil survey SWA dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah sebelumnya yang mengangkat tema Kota-kota Investasi, dipilihlah 50 Kabupaten/ kota terbaik. Pemilihan ini diawali dengan menginventarisasi nama semua Kota dan Kabupaten Indonesia yang berjumlah 483.
Setelah itu, Kepala Daerah dari 50 kabupaten atau Kota terpilih diundang untuk mengikuti ajang pemilihan bergengsi ini. Kepada 50 Kepala Daerah ini panitia mengirim kuisioner yang wajib diisi materinya sebagai bahan penilaian. Nah, dari 50 Kandidat itu akhirnya yang lolos seleksi berdasarkan penjurian ada 16 bupati/walikota.
Dewan juri yang dipilih panitia terdiri dari Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah Ph.D, Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali Ph.D, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Prof Dr. M. Ryaas Rasyid, Executive Direktur IPMI Business School Dr. Budi W. Soetjipto, Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia Dr. Tanri Abeng, MBA. Mereka diminta menilai materi jawaban peserta atas kuisioner setiap daerah. Kriteria penilaian meliputi dua kelompok atribut utama, yaitu kepemimpinan (bobot 40%) serta program dan hasil kerja 60%.
Penilaian kepemimpinan mengacu pada peran sebagai perintis, penyelaras, pemberdaya dan panutan. Sementara itu, penilaian program dan hasil kerja meliputi penilaian bidang peningkatan kinerja pedagang kaki lima, pendidikan, kesehatan, pendapatan daerah, lingkungan, lapangan kerja, investasi, industri khas daerah, budaya, kesenian daerah, pariwisata, infrastruktur, transportasi serta kerjasama yang sinergis antara eksekutif dan legislatif. Skala penilaian mengacu pada angka 0 – 100.
0 comments:
Posting Komentar