Kemunculan sejumlah akun bernuansa politis di jejaring sosial Facebook yang kian marak menjelang Pilkada Sragen ternyata memicu pro-kontra di kalangan dua kubu kandidat terkuat yakni Agus-Daryanto (ADA) dan Yuni-Darmawan (YUDA). Kubu YUDA menilai kemunculan akun-akun di situs jejaring sosial Facebook yang lebih banyak menyerang pasangannya itu sebagai bentuk kampanye hitam. Sebaliknya, kubu ADA menganggap keberadaan akun-akun yang lebih banyak mengumbar pernyataan secara blakblakan itu sebagai pertanda adanya kemajuan dan kemerdekaan masyarakat dalam menyuarakan unek-unek atau persoalan riil yang selama ini terpendam.
Cabup pasangan YUDA, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyayangkan munculnya akun maupun status yang isinya menjelek-jelekkan salah satu pasangan. Menurutnya, cara-cara propaganda dengan memojokkan kandidat lain melalui dunia maya adalah cara yang tidak beretika. ”Untuk apa sih melakukan hal-hal seperti itu, saya yakin sudah cerdas masyarakat cerdas untuk menentukan pilihan,” ujarnya sesaat setelah melakukan penandatanganan Ikrar Pilkada Damai.
Sebaliknya, Cabup dari pasangan ADA, Agus Fatchurrahman justru melihat fenomena maraknya pernyataan soal Sragen di dunia maya sesungguhnya adalah bagian dari dinamika kesadaran politik masyarakat yang harus direspon positif. Bahkan, orang nomor dua di Pemkab Sragen itu mengaku salut atas segelintir orang atau PNS yang dengan berani membeberkan kondisi riil yang terjadi di Sragen.
“Dan keberadaan status dan akun-akun di situs jejaring sosial Facebook itu ternyata secara tidak langsung turut mendongkrak popularitas pasangan ADA. Ini dibuktikan dengan makin banyaknya status dan pernyataan yang mayoritas memang menginginkan perubahan,” timpal Koordinator Media Center ADA, Dodok Sartono.
Source : harianjoglosemar