Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra usai gelar pasukan pengamanan lebaran menjelaskan, diterjunkannya penembak jitu di sejumlah titik rawan itu didasari pada pertimbangan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat selama lebaran baik arus mudik maupun balik. Apalagi selama ini beberapa titik rawan kejahatan memang selalu menjadi incara para penjahat. Sniper alias penembak jitu disiapkan jajaran Polres Sragen di sejumlah titik rawan kejahatan di wilayah Sragen selama arus lebaran. Langkah menempatkan petugas penembak jitu itu diambil untuk pengamanan berbagai kemungkinan aksi kejahatan dan teror seperti bajing loncat maupun pembajakan kendaraan.
Beberapa wilayah yang rawan kejahatan bajing loncat atau pembajakan di antaranya adalah ring road serta jalur Sragen-Surabaya yang padat dilalui truk pengangkut barang. Kendati kasus bajing loncat sudah lama tidak terjadi di Sragen, namun upaya untuk pencegahan lebih baik dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Setidaknya pengemanan secara terbuka maupun tertutup akan dilakukan di seluruh jalur maupun titik yang dinilai rawan tindak kriminalitas. Menurut Kapolres Sragen, daerah titik rawan yang dimaksud sangat komplek, baik mewaspadai tindak kejahatan maupun kecelakaan lalu lintas. Selain menerjunkan dua pertiga personel, Polres Sragen juga dibantu institusi lainnya baik dari TNI maupun Pemkab.
Sedangkan dalam operasi ketupat candi 2010 ini juga didirikan 4 pos pengamanan di Banaran (Sambungmacan), Pilangsari (Ngrampal), Grompol (Masaran) dan Gemolong. “Secara pasti pihak kepolisian akan total memberikan pengamanan kepada warga sekecil apapun dari kemungkinan tindak kejahatan,” ujarnya.
sumber : disini
0 comments:
Posting Komentar