0 Waspadai Kecurangan dalam Pilkada Sragen 2011

Sejumlah tim sukses pasangan calon peserta Pilkada Sragen mewaspadai potensi kecurangan terorganisir dalam proses pemungutan suara Pilkada Sragen, Sabtu 19 Maret 2011 Kewaspadaan diperlukan menyusul temuan sejumlah kejanggalan dan tingkat kerawanan kecurangan dalam Pilkada Sragen yang dinilai sangat tinggi.
Ketua Tim Sukses pasangan Wiyono-Dariyanto (NOTO), Yuni Astoro mengatakan pihaknya menemukan ribuan calon pemilih yang sudah meninggal dan merantau yang masih tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Jika tidak diantisipasi, dikhawatirkan surat undangan calon pemilih yang tidak ada di rumah tersebut dimanfaatkan oknum tertentu untuk melakukan penggelembungan suara. 

“Data yang saya terima dari tim saya di lapangan memang ada ribuan calon pemilih yang tidak ada di rumah tapi tercatat di DPT. Saran saya sebaiknya penyelenggara pemungutan suara (PPS) harus meminta identitas baik KTP atau tanda pengenal lainnya sebelum memberikan surat suara,” paparnya. 

Selain temuan masuknya data orang meninggal dan merantau, Yuni juga mengaku mendapat laporan perihal praktik bagi-bagi uang dilakukan salah satu kandidat. Hanya saja, siapa kandidat yang dimaksud, ia tidak berani menyebutkan. 

Sementara itu, terkait dengan banyaknya orang meninggal dan masyarakat yang merantau yang masih terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengantisipasi sebelumnya. Karena bagi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya di TPS ada beberapa syarat yang harus dibawa. Di antaranya yaitu membawa undangan atau C6, lalu memiliki kartu pemilih serta terdaftar di DPT. “Nanti ditandai pakai spidol di DPT kalau yang terdaftar sudah meninggal,” ujar Agus Riewanto, Ketua KPU Sragen.

Lalu jika ada yang terbukti menggunakan hak pilih orang lain, pihaknya mengatakan bahwa itu merupakan tindakan pidana. “Kalau ada yang ketahuan menggunakan hak pilih orang lain, maka bisa ditindak pidana,” pungkasnya.

Source : harianjoglosemar