6 September 2010

0 Kerugian Kebakaran Pasar Kota Sragen Capai Rp. 523 Juta, Penyebab Diduga Konsleting

Pihak Polres Sragen menduga musibah kebakaran yang melanda Pasar Sragen Kota pada Sabtu malam (4/9) disebabkan korsleting listrik. Sementara, sejauh ini kerugian yang dialami pedagang akibat musibah itu mencapai Rp 523 juta. Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra mengatakan dugaan korsleting didasarkan keterangan dari saksi mata yang melihat percikan api muncul kali pertama dari Toko Elektronik Morodadi di lantai bawah. Setelah itu, api baru diketahui berkobar menyulut beberapa kios di lantai atas. 
”Api muncul dari Toko Elektronik Morodadi sekitar pukul 20:00 WIB dan kemudian dengan cepat merambat ke sejumlah toko yang berada di atasnya, samping dan belakang,” papar Kapolres saat meninjau lokasi kebakaran Sabtu malam. Namun penyebab pasti, masih menunggu hasil pemeriksaan dan olah TKP Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang rencananya dilakukan Senin (6/9) hari ini.
Di sisi lain, Minggu (5/9) kemarin, Polres juga memeriksa dua petugas pengamanan Pasar Kota yang bertugas pada saat kejadian. Dua Satpam masing-masing Dul Rokhim dan Sugeng dimintai keterangan seputar kondisi pasar sesaat sebelum dan pada saat kebakaran terjadi. Selain itu, Polres juga meminta keterangan Lurah Pasar Kota Sutaryo. “Ada lima Satpam yang bertugas malam kejadian. Tapi hari ini (kemarin-red) ada dua yang dipanggil ke kepolisian untuk dijadikan saksi. Termasuk saya,” papar Sutaryo usai memberikan keterangan di Polres Minggu (5/9).
Guna mengamankan lokasi, selepas kebakaran Polres langsung memagari kompleks kios yang terbakar dengan garis polisi. Selain itu, sejumlah petugas juga dikerahkan untuk mengamankan lokasi dari potensi penjarahan.
Di sisi lain, hasil pendataan sementara dari Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) dan pengelola pasar, kerugian dari dagangan di enam kios yang ludes terbakar mencapai Rp 523 Juta. Rinciannya kerugian dari tiga Toko Morodadi sekitar Rp 500 juta, Rumah Makan Salero di sebelah Morodadi Rp 15 juta dan Kios Koperasi milik Giyanto Utomo sebesar Rp 8 juta.
“Ini baru kerugian akibat dagangan yang terbakar. Kalau kerugian fisik bangunan nanti menunggu taksiran dari DPU,”terang Kepala DP2D Adi Dwijantoro.
Sebagai tindak lanjut, laporan kerugian tersebut sudah diteruskan ke Bupati dan pihak terkait. Namun demikian soal rencana perbaikan, masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dengan Pemkab Sragen dan Bupati. Terpisah Kepala DPU Marijo mengatakan hingga kini belum dapat merinci besaran kerugian fisik. Pasalnya, lokasi kejadian dinyatakan masih tertutup oleh pihak kepolisian.
sumber : disini

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sragen Cyber Online Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates