4 Oktober 2010

0 Deklarasi Calon Bupati Berbuntut Pembekuan Pradja Sragen

Menjelang Pemilukada Sragen Maret 2011, Paguyuban Kepala dan Perangkat Desa (Pradja) Kabupaten Sragen terancam perpecahan. Ini menyusul keputusan Pradja Jawa Tengah yang mendadak membekukan kepengurusan Pradja Sragen periode 2008-2013 dibawah kepemimpinan Danang Wijaya. Informasi yang berkembang, pembekuan dilakukan menyusul keputusan Pradja Sragen yang secara resmi bakal mengusung calon independen dari internal Pradja ke Pemilukada.  
Sudir Santoso yang mengklaim sebagai Ketua Pradja Jawa Tengah dan Parade Nusantara mengatakan pembekuan dilakukan karena Pradja dianggap telah melakukan pelanggaran indisipliner. Yakni melangkah tanpa berkoordinasi dengan struktur Pradja di atasnya.
Guna menghindari kevakuman, elemen Pradja diberi mandat untuk menyusun kepengurusan baru dalam waktu sepekan. Namun dalam rapat kemarin kepengurusan Pradja yang baru juga belum terbentuk lantaran jumlah perangkat dan kades yang hadir dianggap belum representatif.
Lebih lanjut, Sudir menjelaskan pihaknya tidak mempersoalkan keinginan Pradja untuk mengusung calon independen dari internal. Hanya saja, keputusan mengusung Danang-Sumiyar dianggap melanggar garis komando Pradja Pusat terkait dukungan calon di Pemilukada. “Sepanjang belum ada ketetapan calon dari KPU, Pradja harus netral. Dan dukungan untuk calon tertentu harus lah sepengetahuan Pradja Pusat,” tegasnya.
Sementara, Ketua Presidium Pradja Sragen Danang Wijaya bersikukuh pembekuan yang dilakukan oleh Sudir tersebut tidak sah. Sebab sepengetahuannya saat ini status Sudir Santoso bukan sebagai Pimpinan Pradja Jateng maupun Pradja Pusat.
“Setahu kami saat ini Ketua Pradja Jateng adalah Sutrisno dari Purwodadi. Bukan saudara Sudir Santoso yang memang selalu menganggap dirinya ketua. Maka dari itu kepengurusan ini tetap sah dan segera akan kami buat akta notaris,” ujar Danang.
Danang menilai tindakan Sudir yang mendadak melontarkan pembekuan adalah pembohongan publik. Sebab dalam beberapa kali kemunculannya, yang bersangkutan kerap membuat manuver yang berujung pada kepentingan tertentu. “Waktu datang ke Sragen dulu, ia pernah menyampaikan program desa online yang katanya melibatkan tiga kementerian. Tapi setelah kami lacak ke Jakarta ternyata program itu tidak pernah ada dan sampai sekarang hanya omongan saja,” terangnya.

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sragen Cyber Online Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates