Wakil Bupati Sragen Agus Fathcurrahman menyatakan keprihatinan terhadap kualitas pendidikan di Bumi Sukowati. Keprihatinan Wabup didasarkan adanya indikasi praktik kebocoran soal pada ujian di sekolah-sekolah. Persoalan itu bukan kesalahan guru dan kepala sekolah (Kasek), tetapi kesalahan orang yang memberi perintah.“Pemberian jawaban soal kepada siswa merupakan kejahatan pendidikan sistemik. Kalau ada pihak-pihak tertentu yang merasa tersinggung, silakan melihat kondisi pendidikan di beberapa sekolah yang ada. Saya tidak menyalahkan guru dan Kasek. Mereka tidak akan melakukan itu jika tidak ada yang memerintahnya,” ujar Agus Fatchurrahman. Pernyataan Wabup itu juga dilatarbelakangi adanya sorotan yang dilontarkan penguasa Sragen yang membenturkan Wabup dengan guru-guru dalam setiap pidato-pidato. Pidato-pidato tersebut, bagi Wabup tidak beralasan.
Menurut dia, hasil penelitian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga transparansi nasional menunjukan praktik korupsi dimulai sejak masa-masa sekolah.
Dia menyontohkan praktik menyontek atau adanya pemberian jawaban soal ujian merupakan praktik korupsi di dunia pendidikan. Jika kondisi pendidikan di Sragen dibiarkan seperti ini, ujarnya, maka generasi muda mendatang tetap memiliki jiwa koruptor.
Menurut dia, hasil penelitian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga transparansi nasional menunjukan praktik korupsi dimulai sejak masa-masa sekolah.
Dia menyontohkan praktik menyontek atau adanya pemberian jawaban soal ujian merupakan praktik korupsi di dunia pendidikan. Jika kondisi pendidikan di Sragen dibiarkan seperti ini, ujarnya, maka generasi muda mendatang tetap memiliki jiwa koruptor.
Related search :
Berita Terbaru Tentang Wakil Bupati Sragen Agus Fathcurrahman | Kabar dunia pendidikan Sragen | permasalahan di Sragen | carut marut dunia pendidikan sragen | masalah sragen | sragen cyber online
0 comments:
Posting Komentar