Dua pemuda yakni Haryanto (31) warga Karangtengah, Singopadu, Sidoharjo dan Yohanes Nugroho (31) Warga Kuwungsari, RT 05/19, Sragen Kulon, dibawa ke Mapolres Sragen Kamis (24/2) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Keduanya diamankan lantaran tertangkap massa saat memasang spanduk-spanduk bertulis kalimat bernada kampanye hitam yang dianggap meresahkan masyarakat dan menyudutkan kandidat.
Informasi yang dihimpun, penangkapan kedua pelaku bermula saat masyarakat di wilayah Singopadu tengah begadang di sebuah posko di wilayah setempat. Di saat tengah berjaga, mereka mencurigai aksi beberapa pemuda yang membawa spanduk dan memasang di beberapa titik jalan.
Informasi yang dihimpun, penangkapan kedua pelaku bermula saat masyarakat di wilayah Singopadu tengah begadang di sebuah posko di wilayah setempat. Di saat tengah berjaga, mereka mencurigai aksi beberapa pemuda yang membawa spanduk dan memasang di beberapa titik jalan.
Setelah didekati ternyata spanduk tersebut bertulis kalimat yang mengandung himbauan provokatif dan dianggap menyudutkan salah satu pihak kandidat. Di antara bertuliskan Ojo Milih Wong Keset Lan Ora Tau Ngantor. Gak Pantes Dadi Bupati”. Karena dianggap meresahkan, beberapa warga pun langsung mengamankan kedua pemuda dan menurunkan spanduk yang akan mereka pasang.
Di hadapan penyidik, keduanya mengakui telah memasang spanduk-spanduk tersebut. Mereka mengaku pemasangan itu dilakukan atas instruksi kader PDIP asal Sidoharjo yakni Suyatno alias Pethel warga Kuwun, Singopadu Sragen.
Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra melalui Kasubag Humas AKP Mulyani membenarkan adanya kejadian itu. “Kami akan selidiki lebih lanjut dengan berkoordinasi dengan Panwaskab.
Nanti prosesnya bagaimana menunggu penyelidikan dan koordinasi dari Panwas selaku pengawas penyelenggaraan Pilkada,” papar AKP Mulyani.
Terpisah, anggota Tim Sukses pasangan ADA menyesalkan aksi pemasangan spanduk bernada kampanye hitam yang disinyalir melibatkan salah satu organisasi massa (Ormas) pendukung salah satu kandidat. Sekretaris DPC PDIP Sugiyamto justru menyayangkan pengamanan terhadap kedua pemuda tersebut. Menurut pandangannya keberadaan spanduk itu bukan termasuk bentuk kampanye hitam melainkan sebagai himbauan moral kepada masyarakat.
Source : harianjoglosemar
3 comments:
partai itu lagi....yg di pusat terseret kasus suap skandal Deputi Gub. BI...yg di daerah jadi provokator menjijikkan... kasihan Bung Karno...!!!
Bukan saya yang bilang lho.. qqq
o'....oooo
Posting Komentar