Berita susu formula (sufor) berbakteri membuat sejumlah ibu-ibu resah. Sejumlah ibu-ibu di Semarang, Jawa Tengah, untuk sementara lebih memilih memberikan bayinya ASI dan menghentikan susu formula. Selama ini mereka memberikan susu formula untuk menyambung pemberian ASI.
"Takut Mas. Saya sekarang kasih ASI aja," ujar ibu rumah tangga Puti Herryanti di Semarang, Sabtu (12/2).
Banyak wanita memberikan susu formula bagi anak-anaknya karena alasan merepotkan atau karena ASI tidak mau keluar. Padahal semahal apapun susu formula, tidak pernah bisa menggantikan khasiat ASI. Ibu-ibu di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ini telah membuktikannya.
Lalu benarkah memberikan ASI, termasuk asi eksklusif selama 6 bulan merepotkan?
"Jumlah makanan, psikologi ibu itu sangat membantu produksi ASI lebih banyak," jelas Nia Umar, seorang ibu menyusui di AIMI.
Belakangan berita susu formula berbakteri membuat sejumlah ibu-ibu resah. Apalagi menteri kesehatan terkesan ragu-ragu mengumumkan susu formula yang mengandung bakteri.(MEL)
Banyak wanita memberikan susu formula bagi anak-anaknya karena alasan merepotkan atau karena ASI tidak mau keluar. Padahal semahal apapun susu formula, tidak pernah bisa menggantikan khasiat ASI. Ibu-ibu di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ini telah membuktikannya.
Lalu benarkah memberikan ASI, termasuk asi eksklusif selama 6 bulan merepotkan?
"Jumlah makanan, psikologi ibu itu sangat membantu produksi ASI lebih banyak," jelas Nia Umar, seorang ibu menyusui di AIMI.
Belakangan berita susu formula berbakteri membuat sejumlah ibu-ibu resah. Apalagi menteri kesehatan terkesan ragu-ragu mengumumkan susu formula yang mengandung bakteri.(MEL)
Source : liputan 6
function setAttributeOnload(object, attribute, val) {
if(window.addEventListener) {
window.addEventListener('load',
function(){ object[attribute] = val; }, false);
} else {
window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; });
}
}
0 comments:
Posting Komentar