11 Maret 2011

1 Penyimpangan Dana Kasda Diduga Untuk Biaya Kunjungan SBY

Indikasi adanya penyimpangan dalam penempatan dana kas daerah (Kasda) di BPR Karangmalang yang ditengarai jadi bancakan pejabat teras setempat semakin mengerucut. Ini menyusul pengakuan sejumlah nama yang membenarkan adanya simpanan deposito Kasda di BPR Karangmalang yang kemudian dijadikan sebagai agunan kredit pribadi.
Mantan Kepala DPKKAD yang kini menjabat Kepala DP2D Adi Dwijantoro mengungkapkan kredit atas namanya sebesar Rp 1,1 miliar itu memang diajukan menggunakan jaminan surat deposito Kasda di BPR Karangmalang. Hanya saja, kredit itu sebenarnya bukan untuk keperluan pribadinya tapi digunakan untuk membiayai kegiatan daerah yang dulu belum teranggarkan di APBD.

Ia juga mengungkapkan jika sampai sekarang kredit itu masih utuh dan ditargetkan lunas tahun 2011 ini. Namun, saat ditanya akan ditutup dari dana mana, Adi mengaku belum bisa memastikan. “Karena itu utang untuk daerah ya mestinya pelunasannya nanti diambilkan dari dana APBD. Mungkin dari dana kegiatan-kegiatan yang dulu belum dianggarkan itu,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/3).
Sementara, ketua tim sidak yang juga anggota Komisi II DPRD Bambang Widjo Purwanto mendesak pimpinan Komisi untuk segera memanggil direktur Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karangmalang, serta enam pejabat dan mantan pejabat yang masuk daftar. Pemanggilan menjadi penting untuk menguak kontroversi penempatan Kasda di BPR Karangmalang serta segudang indikasi pelanggaran yang selama ini masih menjadi misteri.  

“Apalagi informasi yang saya dapat ada pejabat yang mengaku kalau dana yang dipinjam atas nama pribadi pejabat tersebut di antaranya untuk membiayai keperluan kunjungan presiden SBY di Sragen beberapa waktu lalu. Itu uang apa? Selain itu kami juga perlu tahu dana Kasda yang awalnya Rp 8 miliar sekarang tinggal Rp 4 miliar, lha itu larinya kemana? Kok tidak ada laporan ke Dewan,” ujarnya.

Sementara itu, dr. Mulyo Kuncoro yang namanya tercantum dalam daftar nama – nama kreditur berjaminan Kasda mengaku tidak tahu menahu jika namanya tercantum. Sepengetahuannya, kredit yang dia ajukan ke BPR menggunakan jaminan pribadi dan nominalnya berbeda dengan nominal yang ada dalam laporan.  

Source : harianjoglosemar

1 comments:

wahyu mengatakan...

alamak!!! cepet sadar ya para penggede di sragen!!!!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sragen Cyber Online Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates