0 Hasil Sementara Sensus Penduduk Kabupaten Sragen Tahun 2010

Sensus Penduduk merupakan informasi dasar yang sangat penting artinya dalam menyusun perencanaan awal pembangunan disuatu wilayah, khususnya pada pelaksanaan otonomi daerah. Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, Ir. Laeli Sugiyono, MSi, di hadapan wartawan, Rabu (18/8), di aula setempat. Hadir Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Sujoto, SH, dan Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BKBPMD), Drs. Sarwoko.

Laeli menjelaskan, dari hasil Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010, diperoleh gambaran kondisi penduduk Kabupaten Sragen maupun perkembangannya selama dua dekade lalu. Seperti jumlah penduduk dan laju pertumbuhannya, distribusi penduduk, rasio jenis kelamin, serta rata-rata penduduk per-rumahtangga. “Data yang disajikan ini merupakan angka sementara, namun merupakan hasil perolehan SP tahun 2010 yang dilaksanakan beberapa bulan lalu,” jelasnya. 

Lebih lanjut Laeli memaparkan, dari hasil olah cepat SP 2010 Kabupaten Sragen, diperoleh jumlah penduduk di wilayah Sragen sebanyak 856.483 jiwa. Komposisi laki-laki 420.173 jiwa dan perempuan 436.310 jiwa, dengan rasio jenis kelamin 96.30. Jumlah penduduk ini berasal dari 247.230 rumahtangga. Berdasarkan penelitian mendalam terhadap beberapa wilayah kecamatan yang mengalami penurunan jumlah penduduk, ditemukan bahwa ada sejumlah penduduk yang merantau/boro, sekolah dan kuliah keluar wilayah Sragen.
 

Secara keseluruhan, mencapai 100.000 penduduk yang masih tercatat dalam registrasi penduduk. Dengan perbandingan jumlah penduduk pada tahun 2000 sebesar 854.111 jiwa, maka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Sragen pada periode waktu 2000-2010 sebesar 0,03 % per-tahun. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan dekade sebelumnya tahun 1990-2000 dengan LPP sebesar 0,25% per tahun.
 

Sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Sragen mengalami penurunan LPP dari periode 1990-2000 ke 2000-2010, yakni ada 11 Kecamatan. Bahkan beberapa wilayah mengalami penurunan sangat drastis antara 0,50% sampai dengan 0,96%. Seperti Kecamatan Plupuh dan Tanon masing-masing secara rata-rata LPP nya turun 0,68% per-tahun. Kecamatan Masaran merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yakni 68.746 jiwa atau 8,03% dari total penduduk di Kabupaten Sragen. Kecamatan Sragen (66.708 jiwa atau 7,79%), sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit Kecamatan Gesi (19.552 jiwa atau 2,28%).
 

Rasio Jenis Kelamin (sex ratio), lanjut Laeli, menggambarkan banyaknya laki-laki per 100 perempuan. Sebagian besar wilayah kecamatan masih menunjukkan pola yang sama dengan hasil SP 2000, yakni dibawah 100 ( lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki). Untuk Kabupaten Sragen sex ratio adalah 96,30 artinya jumlah penduduk perempuan 3,70 persen lebih banyak dibanding laki-laki. Hanya Kecamatan Kalijambe yang memiliki sex ratio diatas 100.
 

Rata-rata penduduk per-rumahtangga tahun 2010 di Kabupaten Sragen adalah sebesar 3,46 jiwa, jumlah rumah tangga 247.230.Dengan demikian terjadi penurunan rata-rata penduduk per-rumahtangga dibandingkan tahun 1990 sebesar 4,26 dan tahun 2000 sebesar 3,75. Besaran rata-rara penduduk per-rumahtangga yang tertinggi di Kecamatan Sragen dan Masaran yakni 3,74 penduduk per-rumahtangga.Terendah Kecamatan Sukodono 3,15 penduduk per-rumah tangga.
 

Menurut Laeli, penduduk yang tercatat sesuai data dalam form petugas BPS saat melakukan sensus. Data diperoleh BPS langsung dari hasil sensus oleh petugas yang profesional, penuh tanggungjawab, serta tidak ada intervensi pihak manapun.
 

Sujoto menambahkan, pihaknya mengambil data yang disajikan Camat dan Perangkat Desa. Dengan mencatat jumlah penduduk yang lahir, meninggal, pergi serta pendatang baru. Nanti akan ada pemutakhiran data penduduk tahun 2011, karena untuk pembuatan Nomor Induk Penduduk (NIK). ”Karena sumbernya lain, maka data yang tersaji di Dukcapil juga lain,”tambahnya.