Mengantisipasi berkembangnya jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) pada usai lebaran 2010, Pemerintah Kota Surabaya kembali berencana menggelar sidak pendataan PSK di tiga lokalisasi besar di Surabaya. Hal ini disampaikan Kepala Bakesbang Linmas Kota Surabaya Soemarno, Kamis (16/9). Operasi rutin pendataan PSK usai mudik lebaran tersebut, bertujuan untuk membatasi jumlah PSK di Surabaya. Pasalnya momen mudik kerap dimanfaatkan oleh PSK lama untuk membawa teman-temannya terjun ke lokalisasi. "Ini operasi rutin tahunan, tujuannya untuk mencegah berkembangnya PSK di Surabaya," ujar Soemarno saat ditemui di Balaikota Surabaya.
Lebih lanjut, Soemarno menjelaskan, tiga titik lokalisasi yang akan dioperasi di antaranya adalah Dolly, Kremil, dan Moroseneng. "Kita akan data PSK di tiga titik dulu, baru nanti dikembangkan," imbuhnya. Soemarno menjelaskan, operasi akan dilakukan dengan mendatangi tiap wisma di lokalisasi, dan meminta kartu tanda penduduk (KTP) wanita yang ada di wisma tersebut. KTP lantas dicocokan dengan data yang dimiliki Pemkot pada tahun sebelumnya.
Jika menemukan PSK baru, Pemkot akan langsung memulangkan PSK tersebut ke tempat asalnya. Tercatat, pada tahun 2009, Pemkot berhasil memulangkan sembilan PSK baru.
"Kita akan cocokan data yang kita miliki dengan wanita yang ada di sana. Jika ternyata ada yang baru, langsung kita pulangkan," tegasnya.
Ketika dikonfirmasi, kapan operasi akan digelar, Soemarno enggan menjelaskan. Dia beralasan, operasi yang dilakukan bersifat mendadak. Tujuannya si pemilik wisma tidak sempat menyembunyikan PSK baru.
"Kalau diberitahu nanti mereka bisa disembunyikan. Nanti kalau pas operasi, wartawan akan kita kontak," pungkasnya.