7 Oktober 2010

0 Sindikat Calo CPNS di Sragen Dilaporkan Polisi

Seorang oknum Sekretaris Desa Toyogo, Kecamatan Gondang, Hartoyo dilaporkan aparat kepolisian Rabu (6/10) kemarin. Pasalnya, tokoh perangkat desa itu diduga terlibat menjadi otak sindikat calo pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di sejumlah wilayah di Solo Raya. Selain Hartoyo, seorang warga Dukuh Bangoan Suparmin, yang diduga terlibat sindikasi calo PNS dengan Sekdes juga dilaporkan atas tuduhan yang sama. Akibat praktik calo yang dilakukannya membuat DWN (23) warga Dukuh Bulu, Desa Karanganyar, Sambungmacan menderita kerugian hingga Rp 95 juta. Pelaporan tersebut dilakukan oleh DWN didampingi ayahnya, SLM (55) dan ibunya SLH (50). Mereka datang ke Polres Sragen dengan membawa sejumlah bukti-bukti berupa kuitansi pembayaran uang yang dijadikan untuk suap.

Di hadapan petugas, SLM mengatakan aksi penipuan yang dilakukan dua pelaku, berawal sekitar awal bulan Februari 2010. Saat itu, SLH berkenalan dengan istri Suparmin, berinisial PMT, yang berprofesi sebagai guru SDN Toyogo.
Selanjutnya terjadi kesepakatan antara Suparmin dan SLM, bahwa DWN bisa diangkat CPNS di lingkungan pemerintah daerah di Solo Raya jika membayar Rp 85 juta. DWN dijanjikan akan diangkat sebagai CPNS menggantikan peserta CPNS yang lolos seleksi namun mengundurkan diri. “Setelah itu kami diminta membayar secara angsuran sampai akhirnya total ada Rp 68 juta kami bayar kepada Pak Hartoyo dan Rp 25 juta untuk Pak Suparmin. Anak saya dijanjikan terima SK (surat keputusan-red) CPNS dalam empat bulan. Pernah juga membayar Rp 2 juta saat saya menagih janji,” paparnya Rabu (6/10).
Namun, janji kedua pelaku rupanya hanya isapan jempol. Beberapa kali DWN dan keluarganya menagih janji SK CPNS, kedua pelaku selalu berkelit, bahkan kini keduanya memutus komunikasi. Menurut SLH, terakhir dia bertemu Hartoyo sekitar bulan Juli 2010, untuk memaksa Hartoyo menandatangani surat pernyataan yang menyebut pihak DWN telah membayar sejumlah uang. Surat tersebut juga mencantumkan tanda tangan dan pengesahan dari Kades Toyogo, Radijoko. ”Harapan kami, uang bisa dikembalikan dan mereka mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatan. Jangan sampai ada orang lain yang menjadi korban mereka,” tegas SLM.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Wahyu Widyat menegaskan sejauh ini dalam rekrutmen CPNS di Sragen tidak ada mekanisme yang memungkinkan orang lain mengisi kekosongan posisi CPNS setelah yang bersangkutan mengundurkan diri. Terkait kejadian yang menimpa DWN, Wahyu mendukung langkah korban penipuan melapor ke polisi.
:: joglosemar ::

Keyword search :
INFO CPNS SRAGEN TERBARU | KABAR CPNS SRAGEN 2010 | BERITA TERKAIT PENERIMAAN CPNS SRAGEN 2010  | SRAGEN CYBER ONLINE

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sragen Cyber Online Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates