2 Warga Tolak Voucher Semen Bermuatan Politis

Warga tiga rukun tetangga (RT) di Dukuh Karanganom, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo menolak mentah-mentah bantuan voucher semen yang disalurkan oleh anggota DPRD setempat. Penolakan dilakukan setelah warga mengetahui motif bantuan tersebut ternyata ditumpangi muatan politis.

Ketua RT 7 Dukuh Karanganom Suyatno mengatakan sekitar sepekan lalu, pihaknya didatangi oleh salah satu anggota DPRD dari PDIP yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) setempat. Kala itu, sang legislator menawarkan bantuan 20 sak semen untuk pengecoran jalan kampung setempat. Awalnya, warga memberikan tanggapan positif. Namun tawaran itu kemudian ditolak  karena warga diarahkan agar memilih salah satu calon di Pilkada Sragen 19 Maret mendatang.

“Setelah kami tawarkan ke warga mereka akhirnya menolak. Warga inginnya kalau memang memberi bantuan voucher semen ya bantu saja, jangan terus ujung-ujungnya disuruh milih calon ini,” paparnya kepada wartawan Selasa (22/2).

Menurutnya langkah penolakan juga dilakukan sebagai bentuk ketegasan bahwa pemberian bantuan jangan sampai dikaitkan dengan momen Pilkada. Sayangnya, dengan alasan keamanan, ia enggan menyebut identitas anggota dewan tersebut.
Sementara, beberapa RT di sekitar wilayah tersebut yang bersedia menerima semen juga mengeluhkan adanya penyusutan jumlah bantuan. Di mana, jatah yang diberikan oleh oknum legislator itu ternyata tidak sesuai dengan janji yang ditawarkan. “Dulu bilangnya mau membantu 30 sak tapi kenyataannya hanya diberi 25 sak. Padahal kami juga tahu kalau ini voucher dari kabupaten,” jelas Suwarno, tokoh salah satu RT di Dukuh Ngemplak.

Terpisah, Kabag Pembangunan Setda Sragen Sih Mulyono mengungkapkan bahwa jatah bantuan semen yang diberikan kepada warga ada dua jenis. Namun ia belum bisa membeberkan prosedur dan jenis voucher lantaran masih dalam perjalanan.  

Source : harianjoglosemar